PENERAPAN PRINSIP GIZI
DALAM MAKANAN SEIMBANG ANAK BALITA
Ciri anak sehat dpat dilihat dari
segi fisik dan tingkah lakunya. Anak yang sehat akan merasa senang apabila
diajak bermain, periang, mempunyai tubuh yang proporsional, dan penuh dengan semangat.
Ia pintar bersosialisasi dengan yajng lain. Kesehatan tubuh anak sangat erat kaitannya dengan makanan yang
dikonsumsi. Banyaknya zat-zat tidak baik yang masuk ke dalam tubh melalui
makanan sangat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus selalu
menjaga pola makan. Melalui tulisan ini, saya akan menjabarkan mengenai manfaat
pemenuhan gizi pada balita, macam-macam gizi yang diperlukan oleh anak
sekaligus bahan makanan yang mengandung zat tersebut, dan contoh makanan yang
layak untuk dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
Setiap ibu mendambakan seorang
anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi
yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka
hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh,
dengan kurang berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah
yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan,
dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk
tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita cermati,
pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang
harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
Lingkungan yang kurang baik juga
dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai contohnya, seringnya anak jajan
sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedang jajan
sembarangan.Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah
kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak ke[ada anaknya
tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak,
dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
Gizi Seimbang Bagi Balita
Seorang anak yang sehat akan
tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik, anak sehat dapat dilihat
dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan proporsional. Secara
psikis, anak yang sehat akan terus bertambah cerdas, perasaan bertambah peka
dan dapat bersosialisasi dengan baik. Bukan hanya itu saja, anak yang Kesehatan
seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh.sehat
tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap tubuh mengakibatkan mudah
terserang penyakit, karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan
tubuh. Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antara lain diare,
disentri, gondok, busung lapar, Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP),
Defisiensi Vitamin A, Defisiensi Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan
beberapa penyakit lainnya. Meskiopun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik
bagi balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara
berlebih (misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya
menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami
kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga mempermudah masuknya
penyakit.
Gizi bukan hanya mempengaruhi
kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi kecerdasan. Apabila gizi yang
diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak kan mengalami pengaruh sehingga
tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya. Sejak
masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi untuk
mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti
lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak
pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang
terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti:
daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun
mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A.
Hal ini perlu diwaspadai karena
mempunyai relevansi dengan perbanyakan sel tertentu dan bagian dari otak yang
pada akhirnya mengakibatkan gangguan kemampuan anak dalam memecahkan masalah
dan mengingat informasi serta mengurangi daya cipta. Zat lain yang perlu
diwaspadai adalah zat besi karena dapat mengakibatkan kelainan fungsi otak dan
kelainan pertumbuhan balita serta mudah terkena infeksi.
ASI merupakan sumber gizi pertama
dan yang paling alami yang diberikan ibu kepada anaknya. ASI banyak mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan air yang berubah menjadi fondasi yang
sangat kokoh untuk melindungi tubuh dari penyakit. ASI juga mendukung kolostrum
yaitu suatu zat kekebalan tubuh yang khusus dan tidak pernah terdapat pada
jenis makanan yang lain.
Berikut adalah kelebihan-kelebihan ASI :
1. Mengandung nutrien yang
diperlukan oleh otak bayi:
a. Taurin semacam zat putih telur
yang hanya ada pada ASI
b. Laktosa, zat hidrat arang dari
ASI
c. Asam Lemak Ikatan Panjang
2. Mengandung lebih banyak
laktosa
3. Mengandung vitamin yang cukup
4. Mengandung cukup air
5. Mengandung garam, kalsium dan
fosfat yang tepat
6. Mengandung anti body
7. Mengandung sel darah putih
hidup
8. Mengandung zat yang disebut
faktor bifidus yang membantu bakteri khusus yaitu Lactobacillus bifidus yang
tumbuh dalam usus bayi.
Meskipun ASI kaya akan gizi namun
ASI tidak diberikan seumur hidup. Setelah bayi berumur kurang lebih satu tahun,
ia sudah boleh memakan mkanan layaknya orang dewasa. Tetapi untuk tetap menjaga
kekebalan tubuhnya terhadap penyakit anak harus diberikan makanan yang sehat
yaitu makanan yang tidak mengandung kuman penyakit yang dapat membahayakan
tubuh. Zat makanan atau zat gizi yang diperlukan tubuh antara lain karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat diperlukan oleh tubuh
sebagai sumber energi utama. Apabila kekurangan karbohidrat tubuh kan terasa
berat dan lemah. Karbohidrat banyak terdapat pada umbi-umbian. Sedangkan lemak
berfungsi untuk melindungi organ tubuh, pelarut vitamin A, D, E dan K dan
sebagai sumber energi. Protein banyak terdapat pada keju, susu, kelapa dan
avokad. Protein berfungsi untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak banyak
terdapat pada telur, gandum dan kacang-kacangan. Vitamin berfungsi untuk
memperlancar proses pengolahan makanan. Vitamin banyak terdapat pada
buah-buahan.
Makanan yang mengandung keenam
zat gizi tersebut disebut 4 sehat 5 sempurna. Sebaiknya anak perlu dibiasakan
memakan makanan yang sehat dengan menu seimbang yang di Indonesia dikenal
dengan sebutan 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang terdiri dari nasi, lauk pauk,
sayuran, buah-buahan dan susu tersebut mengandung keenam gizi yang diperlukan
tubuh. Karbohidrat terkandung dalam nasi, lemak banyak terdapat pada lauk pauk,
protein terkandung dalam sayuran sedangkan buah-buahan dan susu banyak
mengandung vitamin, mineral dan air.
Tujuan gizi bagi balita:
1. Memberitahukan bahwa gizi
sangat penting bagi kesehatan tubuh
2. Memberikan pada ibu dan calon
ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk sang buah hati
3. Memberitaukan pada masyarakat
bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh sehingga perlu
dipenuhi agar tubuh menjadi sehat
4. Menjelaskan berbagai faktor
fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
5. Menyebutkan kebutuhan berbagai
zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh anak balita.
6. Menjelaskan faktor di
masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita
7. Menjelaskan pengaruh faktor
sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.
8. Menjelaskan pengaruh faktor
pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.
9. Menyebutkan masalah
perkembangan tubuh pada anak balita.
Prinsip Gizi Seimbang bagi Balita
Setelah anak berumur satu tahun menunya harus
bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur
beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang
diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang
sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.
Kecukupan gizi:
Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram
4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720
Kkal, Protein 32 gram
Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok
yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi
yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan
kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila
mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan
berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya
kepada bayi dan balita yang bertujuan sebagai berikut:
- Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan,
memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai
jenis aktivitas, pertumbuhan dann perkembangan jasmani serta
psikomotorik.
- Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan,
menyukai dan menetukan makanan yang diperlukan.
Adapun prinsip gizi seimbang bagi balita adalah:
- Air
Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air
rata-rata:
Trimester
|
Kebutuhan (ml/kg BB/hari)
|
I
|
175-200
|
II
|
150-175
|
III
|
130-140
|
IV
|
120-140
|
- Energi
Menurut FAO/WHO 1971
Umur
|
Kebutuhan Energi (Kal/kg
BB/hari)
|
3 bulan
|
120
|
3-5 bulan
|
115
|
6-8 bulan
|
110
|
9-11 bulan
|
105
|
Diatas 1 tahun
|
112
|
1-3 tahun
|
101
|
4-6 tahun
|
91
|
- Protein
Umur
|
Kebutuhan Protein (g/kg
BB/hari)
|
6-11 bulan
|
3,5-2,0
|
1-3 tahun
|
2,5-2,0
|
4-6 Tahun
|
3,0
|
- Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak
masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali asam lemak essensial
(asam lenoleat dan arakidonat).
Lemak yang mengandung asam lemak
essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit
bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan
sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.
- Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum
diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari
laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah
diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur
susu dan nasi tim.
- Vitamin dan mineral
Ca
|
Fe
|
Vit A
|
Vit B1
|
Vit B12
|
Vit B6
|
Vit C
|
Vit D
|
|
6-11 bln
|
0,6 gr
|
8 gr
|
1200 mg
|
0,4 mg
|
0,5 mg
|
6 mg
|
25 mg
|
400 unit
|
1-3 th
|
0,5 gr
|
8 gr
|
1500 mg
|
0,5 mg
|
0,7 mg
|
8 mg
|
30 mg
|
|
4-6 th
|
0,5 gr
|
10 gr
|
1800 mg
|
0,6 mg
|
0,9 mg
|
9 mg
|
40 mg
|
2.3 Cara Pemberian Makanan Bagi Balita
Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya
kelompok usia lain yang lebih tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang
meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen
dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air
dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing,
serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.
Kebutuhan gizi bagi balita memerlukan:
Energi. Zat gizi yang mengandung energi
terdiri dari protein, lemak dan karbohidrat. Tiap gram protein maupun
karbohidrat memberi energi sebanyak 4 kilokalori, sedangkan tiap gram lemak 9
kilokalori. Dianjurkan supaya jumlah yang diperlukan didapatkan dari 50-60 %
karbohidrat, 25-35% lemak selebihnya 10-15% protein.
Mineral dan Vitamin. Susu sapi merupakan sumber yang
baik dari beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Tiap 500-600
ml susu mengandung kurang lebih 0,7-0,8 gr kalsium dan cukup fosfor bagi
pembentukan tulang dan gigi. Menu yang setiap harinya mengandung susu, daging,
ayam, ikan, telur sayur, buah dan serealia (nasi, roti, kentang, mie), akan
mengandung cukup vitamain dan mineral.
Cairan. Pada umumnya anak sehat
memerlukan 1000 sampai 1500 ml air setiap harinya. Pada keadaan sakit sep[erti
infeksi dengan suhu tubuh tinggi, diare atau muntah masukan cairan harus
ditingkatkan untuk menghindari kekurangan cairan.
Waktu makan
|
Komposisi
|
Pagi
|
Bubur beras atau roti dioles mentega, telur, daging
atau iakan dan susu satu gelas.
|
Siang
|
Nasi
Daging, ayam, ikan, telur, tahu/ tempe
Sayur seperti
tomat, wortel dan bayam
Buah sepeti
pisang, jeruk, pepaya apel dan satu gelas susu.
|
Sore/ Malam
|
Nasi atau roti dioles mentega
Daging, ayam, ikan tahu atau tempe
Sayur-mayur
Buah atau
pudding
Satu gelas
susu
|
Bahan makanan. Beberapa jenis bahan makanan
dapat langsung dimakan misalnya buah-buhan dan susu. Namun banyak bahan makanan
yang memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat dimakan misalnya
beras, tepung, minyak dan lain-lain.
Hidangan makanan untuk balita. Hidangan merupakan jenis
makanan yang disajikan untuk dimakan. Misalnya hidangan untuk makan malam yang
terdiri dari nasi telur dadar dan sayuran.
Cara mengolah makanan balita:
Menu anak lebih dari 1 (satu) tahun sama dengan
orang dewasa hanya saja tidak pedas dan konsitensi agak lunak dengan
memperhatikan menu seimbang yaitu nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah
dan bila ada ditambah susu dan ASI sebaiknya tetap diberikan.
Menu tanpa nasi untuk anak
- Mie + bakwan + sayur + buah
- Roti + mentega + jam sele +
telur + susu + selada/tomat + air + buah
- Kentang goreng + taoge +
tahu + buah
- Bubur beras + tahu + telur +
buah
- Lemper + buah/kroket + buah
- Lontong + pecel (gado-gado)
+ buah
- Bubur beras + buah
- Lumpia + buah
Cara Menyiapkan Makanan Untuk Balita
1. Jangan ada distraksi
Biasakan anak untuk menikmati waktu makannya tanpa ada gangguan sehingga anak lebih berkonsentrasi pada piring di depannya. Karena itu matikan televisi atau singkirkan mainannya saat memberi makan pada anak.
2. Jangan terlalu lama
Waktu maksimum dalam pemberian makan pada anak sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. Menurut dr.Aryono Hendarto, Sp.A (K), secara oral motorik, mulut akan capek jika terus mengunyah lebih dari 30 menit. “Biasanya anak akan diam dan membiarkan makanan lumat dengan sendirinya atau diemut. Karena itu jika dalam 30 menit makanan tidak habis, sudahi saja. Satu atau dua jam kemudian tawarkan lagi pada anak apakah sudah lapar lagi,” katanya.
3. Suasana yang nyaman
Selezat apa pun masakan yang dibuat, seorang anak bisa kehilangan selera makan jika orangtua memaksa anak untuk makan. Temani balita makan dengan cara makan bersama. Lakukan kontak mata dan berikan suasana makan yang menyenangkan, tidak memaksa dan tidak terburu-buru.
4. Aktivitas menyenangkan
Balita biasanya mudah bosan. Karena itu Anda bisa menggali ide-ide kreatif untuk membuat suasana makan jadi menyenangkan. Misalnya mencelup makanan sebelum dimasukkan ke mulut atau menggunakan sedotan untuk hidangan jus buah atau smoothies. Bunyi sruput sedotan akan menimbulkan sensasi yang membuat balita bersemangat.
5. Berikan dalam porsi kecil
Lambung balita memang masih kecil, karena itu tak perlu memaksanya untuk menghabiskan satu porsi penuh.
6. Berikan pilihan
Biarkan balita memilih makanan yang ingin dikonsumsinya. Misalnya sebelum memasak, ibu bisa menanyakan si kecil makanan apa yang ingin dimakannya untuk sarapan.
7. Dihias
Makanan yang dihias menarik atau alat makan figur kartun tentu bisa menggugah selera makan balita Anda. Untuk lebih menarik minatnya, Anda juga bisa mengajak si kecil menyiapkan makanan bersama-sama di dapur. (kompas.com)
Biasakan anak untuk menikmati waktu makannya tanpa ada gangguan sehingga anak lebih berkonsentrasi pada piring di depannya. Karena itu matikan televisi atau singkirkan mainannya saat memberi makan pada anak.
2. Jangan terlalu lama
Waktu maksimum dalam pemberian makan pada anak sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. Menurut dr.Aryono Hendarto, Sp.A (K), secara oral motorik, mulut akan capek jika terus mengunyah lebih dari 30 menit. “Biasanya anak akan diam dan membiarkan makanan lumat dengan sendirinya atau diemut. Karena itu jika dalam 30 menit makanan tidak habis, sudahi saja. Satu atau dua jam kemudian tawarkan lagi pada anak apakah sudah lapar lagi,” katanya.
3. Suasana yang nyaman
Selezat apa pun masakan yang dibuat, seorang anak bisa kehilangan selera makan jika orangtua memaksa anak untuk makan. Temani balita makan dengan cara makan bersama. Lakukan kontak mata dan berikan suasana makan yang menyenangkan, tidak memaksa dan tidak terburu-buru.
4. Aktivitas menyenangkan
Balita biasanya mudah bosan. Karena itu Anda bisa menggali ide-ide kreatif untuk membuat suasana makan jadi menyenangkan. Misalnya mencelup makanan sebelum dimasukkan ke mulut atau menggunakan sedotan untuk hidangan jus buah atau smoothies. Bunyi sruput sedotan akan menimbulkan sensasi yang membuat balita bersemangat.
5. Berikan dalam porsi kecil
Lambung balita memang masih kecil, karena itu tak perlu memaksanya untuk menghabiskan satu porsi penuh.
6. Berikan pilihan
Biarkan balita memilih makanan yang ingin dikonsumsinya. Misalnya sebelum memasak, ibu bisa menanyakan si kecil makanan apa yang ingin dimakannya untuk sarapan.
7. Dihias
Makanan yang dihias menarik atau alat makan figur kartun tentu bisa menggugah selera makan balita Anda. Untuk lebih menarik minatnya, Anda juga bisa mengajak si kecil menyiapkan makanan bersama-sama di dapur. (kompas.com)
Cara Menghidang Makanan
Tips: Tentu saja Anda dapat
memvariasikan menu makan anak. Jika perlu buatlah menu makan anak minimal
selama 1 minggu untuk mempermudah ibu mengatur variasi makanan. Jadi tergantung
kreativitas para ibu memberikan makanan bervariasi. Contohnya kalau anak tidak
mau nasi, mungkin bisa diganti dengan roti, makaroni, pasta, bakmi, dsb.
Penyajian makanan yang menarik juga penting sekali. Jangan campur adukkan
makanan. Pisahkan nasi dengan lauk pauknya. Hiasi dengan aneka warna dan
bentuk. Jika perlu cetak makanan dengan cetakan kue yang lucu.Tips: Atur
makanan selingan atau cemilan jauh sebelum waktu makan tiba. Beri juga cemilan
yang sehat seperti potongan buah, sayur kukus, keju, yoghurt, es krim, cake
buatan ibu, dsb.Tips: Saatnya mengurangi susu. Anaka usia di atas 1 tahun
kebutuhan susu hanya 2 gelas sehari. Mulailah melatih anak dengan berbagai
jenis makanan baru. Ubah pola pikir orang tua yang terlalu “mendewakan” susu
sebagai makanan anak.Tips: Perhatikan dan ubah kebiasaan dan perilaku orang tua
kapanpun, termasuk perilaku makan. Ingat, anak merekam, belajar dan menerapkan
semua hal yang ia dapat dari lingk sekitarnya, terutama orang tuanya. Biarkan
anak mencoba memakan makanan sendiri sejak dini, tanpa disuapi.Tips: Pahami
kondisi anak dengan baik. Jadilah orang tua yang otoritatif. Artinya bersikap
tidak memaksa, tetapi juga tidak membiarkan begitu saja. Bina komunikasi yang
baik dengan anak. Bersabarlah menghadapi anak.
Ingat, rumah adalah “lembaga pendidikan” pertama dan utama bagi anak.
Tips:
Kembali pada konsep bina komunikasi yang baik. Jangan paksakan anak kalau tidak
mau makan. Beri makanan ringan yang padat kalori, seperti makaroni skutel, dsb.Ingat, rumah adalah “lembaga pendidikan” pertama dan utama bagi anak.
Yang jelas dan perlu diingat baik-baik oleh tiap orang tua adalah, seberapapun anak tidak mau/susah makan, ia tidak akan membiarkan dirinya kelaparan! Selama mentalnya sehat. Artinya, begitu ia kelaparan, maka ia akan makan.
Tetaplah kreatif mengolah dan menyajikan makanan, bina komunikasi yang baik, terus belajar menjadi orang tua dan memahami kondisi anak dan bersabar.
Itu beberapa tips dari kami. Tetapi ada lagi beberapa tips dan cara lainnya untuk mengatasi anak yang sulit makan, antara lain:
- Ciptakanlah
suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat anda
lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang
menarik.
- Hindarkan
gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan,
minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau
mainan dari meja makan.
- Libatkanlah
anak Anda untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta pertolongannya
untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan
meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya.
Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan
anda sebagai orang tua.
- Hindari
memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat
menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan
baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi
makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2
hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan.
Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan
penutup.
- Batasi
pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun
jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak
minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat
yang bisa masuk ke perut anak.
http://terbaruterkini.com/tips-praktis-cara-mengatasi-anak-balita-susah-makan/kesehatan.php
Pengaruh status gizi dapat dilihat dari segi:
1.) TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA
Orang tua yang memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan memiliki makanan yang
baik untuk anak balita.
2.) SOSIAL BUDAYA
Ada sebagian masyarakat yang
mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian makanan yang boleh
dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh makan telur jika ada luka, karena akan
menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya
telur merupakan sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan
luka.
3.) SERAT MAKANAN
Serat baik untuk kesehatan
pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang berserat akan baik untuk untuk
kesehatan dan pertumbuhannya.
4.) KEMUDAHAN CERNA
Nutrient dalam bahan makanan yang
lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrien yang dapat
diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari
cukup tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian
beberapa faktor dapat dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya
cara menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan
senyawa lain secara bersamaan. Misal, susunannya menjadi lebih kecil; buah yang dikupas atau disimpan
terlalu lama akan kehilangan vitamin C; absorpsi besi akan meningkat bila
diperlukan vitamin C dan merendah bila ada susu atau teh.
5.) RASA KENYANG
Selain terhadap kepuasan dan
terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula memenuhi
persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makana mempunyai nilai rasa kenyang
yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan
yang berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah
mempunyai nilai rendah. Nasi, gula, atau jenis karbohidrat lain yang banyak
dikonsumsi di Indonesia, akan menyebabkan bertambahnya sekresi getah lambung
6.) SUMBER MAKANAN
Tersedianya makanan sangat
mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau jauh mendapat makanan
yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan
makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.
7.) AUTOSINTESIS VITAMIN
Ada beberapa jenis vitamin
ternyata dapat dalam tubh individu sendiri. Misalnya sintesis vitamin K, biotin
dan asam pantotenat hanya mungkin berlangsung bila terdapat bakteri flora usus.
Tetapi belum diketahiu dengan pasti mekanisme pembentukan vitamin ini dikaitkan
dengan jumlah kebutuhan tubuh sendirdi. Jenis makanan atau keadaan flora usus
tertentu dapat mempengaruhi pembentukan vitamin, seperti kejadian beri-beri
pada beberapa kelompok penduduk di Kobe, Jepang, sebagai akibat adanya bakteri
usus jenis lain yang dapat menghancurkan vitamin.
8.) PENGRUH OBAT
Beberapa jenis antimikroba dapat
mempengaruhi status gizi anak, walaupun tidak sampai tahap MEP. Perubahan
status gizi ini biasanya terjadi melalui mekanisme adanya kelainan dasar berupa
kelainan struktur salura cerna, misalnya hiportropi mikrovilus atau stomatitis,
yang kemudian dapat mengakibatkan malabsorbsi, nafsu makan berkurang atau
diare. Secara unum telah dikenal bahwa pemberian antibiotik berspektrum luas
untuk waktu yang cukup lama dapat menyebabkan stomatitis, diare, atau
berkurangnya sintesis vitamin K (Derivat ampisilin, Kloramfenikol). Pemberian
INH dapat menimbulkan gejal defisiensi piridoksin .
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi.
Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Akhyar, M.Salman. 2004. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Grafindo
Merkur & Ferencia: Merkur & Ferencia Merkur
BalasHapusMerkur & 메이피로출장마사지 Ferencia merkur - Merkur & https://febcasino.com/review/merit-casino/ Ferencia Merkur in Solingen, 1xbet app Germany - Merkur - Merkur Merkur - MERKUR - Merkur & Ferencia https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ Merkur