Welcome di BLOGku JangEL & Buono

Sabtu, 13 Juli 2013

askeb pada KB

ASUHAN KEBIDANAN PADA KB
1.      
2.    METODE SEDERHANA
a.    Tanpa alat
·         KB alamiah
Ø  Metode kalender
Sejak dahulu orang sudah dipercaya akan adanya hari-hari subur dan tidak subur bagi wanita, karena itu cara metode kalender mempunyai sejarah yang sudah tua pemakaiannya sebagai kontrasepsi zaman dulu. Metode kalender hanya dapat memprediksi kapan masa subur dalam siklus menstruasinya sehingga kemungkinan besar bisa hamil.
Metode kalender atau pantang berkala merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita. Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini menjadi dasar dari KBA sistem kalender.
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa hidup sel telur rata-rata.
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya. Berbeda dengan sistem kontrasepsi lainnya, sistem kalender menjanjikan aneka kelebihan dan karena itu banyak yang lebih menyukainya.

SIKLUS HAID
Melacak masa subur bisa dilakukan melalui hitungan siklus haid/menstruasi. Masa subur akan amat mudah terlacak jika haid kita selalu teratur setiap bulannya. Siklus yang normal, terang Lastiko, berjalan antara 28-30 hari. Ada pula ahli yang berpendapat, antara 22-35 hari. “Dengan demikian, sel telur keluar pada pertengahan siklus, sekitar hari ke-14 sampai ke-16 dihitung dari hari pertama menstruasi,” terang Lastiko.
Jadi, 3 hari sebelum hari ke-14 dan 3 hari setelah hari ke-16 adalah masa yang memungkinkan bagi sel telur untuk dibuahi. Perhitungan ini berdasarkan kemungkinan sel sperma yang bisa bertahan hidup sampai 72 jam sebelum mencapai sel telur.
Siklus normal 28 hari, pertengahan siklusnya hari ke-14 (28: 2). Berarti masa suburnya, tiga hari sebelum hari ke-14, yaitu hari ke-11 (14-3) dan tiga hari setelah hari ke-14, yaitu hari ke-17 (14+3). Jadi, masa subur berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-17 (7 hari) dari suatu siklus wanita yang normal.
Misalnya, kita datang bulan pada tanggal 1. Nah, masa subur adalah tanggal 11 (14-3) sampai 19 (16+3) pada bulan tersebut.
Pada mereka yang haidnya tidak teratur (siklus kurang dari 28 hari), maka masa subur diperhitungkan dari jadwal menstruasi yang akan datang. Umumnya sel telur akan keluar pada 14 atau 16 hari sebelum haid yang berikut. Misalnya, perkiraan menstruasi yang akan datang tanggal 18 Agustus. Diperkirakan sel telur akan keluar pada tanggal 2 dan 4 Agustus (18-14 hari mundur = 4 Agustus, dan 18-16 hari mundur = 2 Agustus). Berarti masa subur berlangsung antara 31 Juli (2 Agustus – 3 hari sebelum) sampai 7 Agustus (4 Agustus + 3 hari sesudah).
Jika siklus haid sama sekali tidak teratur, diperlukan data siklus minimal 6 bulan sampai setahun. Kemudian dihitung dengan memakai rumus Ogino Knouss. Dicari siklus yang paling pendek berapa hari dan siklus paling panjang berapa hari. Masa subur ditentukan berdasarkan siklus terpendek – 18, siklus terpanjang – 11.
Contoh, siklus terpanjang 40 hari, siklus terpendek 28 hari. Maka, 40-11 = 29 dan 28-18 = 10. Jadi, perkiraan masa suburnya hari ke-10 dihitung sejak menstruasi pertama sampai hari ke-29. Masa suburnya memang menjadi lebih panjang, tetapi tidak bisa diperkirakan kepastian yang paling mendekati. Ini disebabkan menstruasi yang kacau sehingga sulit diketahui, kapan persisnya perkiraan keluarnya sel telur. Seorang wanita yang siklus menstruasinya kacau sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mencari penyebab dan melakukan pengobatan. Dengan demikian, bisa diketahui masa suburnya.

Secara garis besar masa subur Wanita dibedakan antara masa puncak kesuburan dan masa subur biasa. Masa Puncak Subur Wanita adalah 13 hari sesudah hari terakhir Haid (Hari Terakhir Menstruasi + 13 hari). Sedangkan masa Subur Biasa pada wanita adalah; Masa Puncak Subur -3 hari sampai dengan Masa Puncak Subur + 3 hari. Sebagai contoh mudah penjelasan Masa Subur wanita adlaah, apabila hari terakhir Menstruasi adalah tangal 10 maka tanggal Masa Puncak Subur anda pada tanggal 23, dan masa subur awal tanggal 20 dan masa subur akhir tanggal 26.
Sedangkan Bagi anda yang mempunyai siklus Menstruasi yang tidak teratur, maka anda harus mencatat panjang siklus haid minimal selama 6 siklus atau 6 bulan. Dan untuk perhitungannya adalah dari jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan makan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut. Dan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 18, akan diperoleh hari subur pertama dalam siklus haid tersebut. Sebagai contoh perhitungan Masa Subur Wanita dengan siklus Menstruasi yang tidak teratur adalah; apabila siklus terpanjang = 31, sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur dapat dihitung, 31 – 11 = 20, dan 26 -18 = 8, Sehingga didapatkan masa subur anda antara hari ke 8 sampai hari ke 20. 

Sebagai contoh perhitungan, bisa disimulasikan seperti penjelasan berikut:
  • Awal menstruasi bulan lalu: 1 Januari
  • Awal menstruasi bulan ini: 3 Februari
  • Siklus menstruasi: 33 hari
  • Ovulasi (Masa Puncak subur) : 22 Februari (19 hari sejak awal menstruasi bulan ini)
  • Masa subur: 21-23 Februari (sehari sebelum hingga sehari setelah ovulasi)
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KB KALENDER
  1.    Keuntungan
a.    Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
b.    Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
c.    Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur.
  2.  Kerugian
      Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur, karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang cukup lama dapat membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan hubungan pada waktu berpantang.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid yang tidak teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.

INDIKASI
      Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar menentukan pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih setelah persalinan dan pada tahun-tahun menjelang menopaus.
EFEKTIVITAS
      Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6 – 42. Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Ø  Metode suhu basal
Menjelang ovulasi suhu basal badan turun, kurang dari 24 jam sesudah ovulasi suhu badan naik lagi sampai tingkat lebih tinggi dari pada tingkat suhu sebelum ovulasi. Dan tetap tinggi sampai akan terjadinya haid. Bentuk grafik suhu basal badan dengan demikian adalah bifasis, dengan dataran pertama lebih rendah dari pada dataran kedua, dengan saat ovulasi diantaranya.
Pengukuran suhu basal badan diselenggarakan tiap hari sesudah haid berakhir sampai mulainya haid berikutnya. Usaha itu dilakukan sewaktu bangun pagi sebelum menjalankan kegiatan apa-apa, dengan memasukkan thermometer dalam rectum atau dalam mulut dibawah lidah selama 5 menit, suhu tubuh basal (BBT/basal body temperature) akan sedikit turun dan kemudian naik sebesar dan meresap sampai masa ovulasi berikutnya. Hal ini terjadi karena setelah ovulasi, hormone progesterone di sekresi oleh korpus luteum yang menyebabkan suhu tubuh basal wanita naik.
Klien disarankan mengukur suhu tubuhnya pada waktu yang sama setiap hari sebelum turun dari tempat tidur, apabila ia bekerja pada malam hari harus mengukur suhu tubuhnya, setelah tidur di sore hari. Ia harus mengukur suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum minum atau makan karena maka ada minum mempengaruhi suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum minum atau makan karena makan dan minum mempengaruhi suhu tubuh basal. Thermometer yang digunakan harus merupakan thermometer ovulasi yang di kalibrasi dalam ukuran 1/10 derajat dimana rentang dan Thermometer digital dan elektronik dapat di gunakan yang membutuhkan waktu sekitar 45 detik baru di baca suhu dapat di ukur per oral, yang memutuhkan waktu 45 menit atau pervagina atau perrektal, yang membutuhkan waktu 3 menit. Suhu tubuh harus selalu diukur melalui rute yang sama unutk menghindari letak akuratan. Suhu tersebut di catat pada suatu gravid dimulai pada hari pertama masa menstruasinya ketika suhu tubuh telah naik dan berlangsung selama 3 hari maka pasangan tersebut dapat melakukan koitus tanpa perlindungan sampai hari pertama masa menstruasi berikutnya. Dengan menggunakan suhu basal badan, kontrasepsi dengan jalan pantang berkala dapat ditingkatkan efektifitasnya. Akan tetapi harus diingat bahwa beberapa factor dapat menyebabkan kenaikan suhu basal badan tanpa terjadi ovulasi, misalnya infesi kurang tidur minum alkohol, dan lain sebagainya.

Keuntungan
 *Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan terhadap masa subur
* Membantu wanita yang mengalami siklus tak teratur dengan cara
*mendeteksiovulasi
*Dapat membantu menunjukkan perubahan tubuh lain seperti lendir serviks
*Berada dalam kendali wanita
*Dapat digunakan unutk mencegah atau meningkatkan kehamilan
Kerugian
* Membutuhkan motivasi Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berncana alami Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, stress, alcohol dan obat-obatan seperti aspirin
* Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari, ini akan menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal

 *Tidak mendeteksi permulaan masa subur, sehingga, mempersulit umtuk mencapai kehamilan
 Membutuhkan masa pantang yang lama, karena ini hanya memdeteksipascaovulasi
Ø   Metode lendir serviks
Metode lendir serviks dilakukan dengan wanita mengamati lendir serviksnya setiap hari. Lendir bervariasi selama siklus setelah menstruasi ada sedikit lendir serviks dan ini sering kali disebut sebagai kering kadar hormone enstrogen dan progesterone rendah dan lendir tersebut dikenal. Sebagai lendir takkenal mungkin tak ada lendir serviks atau mungkin terlihat lengket dan jika direntangkan diantara dua jari akan terputus ketika ovum mulai matang, jumlah estrogen yang dihasilkan meningkat yang menyebabkan peningkatan lendir serviks. Hal ini menandai permulaan fase subur, kadar estrogen terus naik sebelum terjadi ovulasi dan jumlah lendir serviks meningkat dan menjadi jernih, apabila dipegang diantara dua jari, lendir dapat diregangkan dengan mudah tanpa terputus. Lendir ini digambar seperti putih telur mentah dan disebut lendir subur. Hari terakhir lendir ini disebut hari puncak lendir yang hanya dapat diidentifikasi secara retruspektif empat kali setelah hari puncak lendir, lendir tersebut menjadi kental, lengket, dan keruh, dan disebut sebagi lendir tak subur. Perubahan lendir ini, tejadi karena ovum telah dilepaskan dan kadar estrogen telah kurun. Wanita diajar mengamati dan mencatat lendir serviksnya beberapa kali dalam sehari, baik dengan mengumpulkannya dengan kertas toilet ataupun dengan memasukkan jari tangannya kedalam vaginanya untuk memeriksa konsistensi dan tampilannya. Ia juga didorong untuk mengenali perubahan sensasi lendirserviksnya.

Kerugian
1.membutuhkan komitmen
2. perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
3. dapat membutuhkan 2 sampai 3 siklus untuk mempelajari metode
4. impeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
5. beberapa obat yang digunakan mengobati flu dan sebagainya dapat menghambat produksi lendir serviks.
6. melibatkan sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita
7. membutuhkan pantangan

keuntungan
1. dalam kendali wanita
2. memberi izin kepada pasangan menyentuh tubuhnya.
3. meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
4.memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan.
5. dapat digunakan menccegah kehamilan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar