Welcome di BLOGku JangEL & Buono

Sabtu, 13 Juli 2013

vasektomi ( KB pria)

MEDIS OPERASI PRIA (MOP)
VASEKTOMI
A.    Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap) merupakan suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat di ikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi,sedangkan pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.

B .Jenis Vasektomi
Jenis-jenis Vasektomi ada 3 macam, yakni :
1.  Vasektomi Metode Standar (Insisi Skrotum)
Vasektomi ini dimulai dengan melakukan anestesi/bius lokal ke daerah pertengahan skrotum. Kemudian dilakukan sayatan 1-2cm diatasnya. Bila saluran sudah tampak maka saluran akan dipotong, lalu kedua ujungnya akan diikat. Hal sama akan dilakukan pada saluran sperma satunya. Kemudian luka ditutup dengan penjahitan (Agnesa, 2012). Metode vasektomi pada umumnya mempunyai kelemahan yaitu memerlukan irisan pada kulit skrotum dengan scalpel dan memegang vas deferens secara blind .


2.  Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
Vasektomi Tanpa Pisau merupakan penyederhanaan dan penyempurnaan teknik vasektomi yang diharapkan dapat memperkecil komplikasi dan mempermudah permasyarakatannya terutama untuk orang yang takut pisau operasi. Waktu yang diperlukan untuk tindakan VTP paling cepat adalah 4 menit dan paling lambat 16 menit. Pada kelompok akseptor VTP tidak ditemukan komplikasi pasca tindakan, sedangkan pada kelompok akseptor Vasektomi Metode standar ditemukan 1 kejadian infeksi luka operasi. Metode VTP dalam hal kemudahan lebih baik, sedangkan dalam hal keamanan dan efektivitasnya tidak berbeda dengan metode vasektomi standar. (Dachlan I, dan Sungsang R,1999).
3.  Vasektomi Semi Permanen
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan menghancurkan benda asing (Agnesa, 2012).
C.     Indikasi Vasektomi
Pada dasarnya indikasi untuk melakukan vasektomi adalah pasangan suami istri yang tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.
D.    Kontra Indikasi Vasektomi
 Sebenarnya tidak ada kontra indikasi untuk melakukan vasektomi, hanya apabila ada kelainan lokal atau umum yang dapat menggangu sembuhnya luka operasi, kelainan tersebut harus disembuhkan telebih dahulu.
E.    Yang dapat menjalanankan Vasektomi (MOP)
Untuk laki-laki subur yang sudah mempunyai anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi Syarat-syarat menjadi akseptor:
·         Harus secara sukarela.
·         Mendapat persetujuan istri.
·         Jumlah anak cukup.
·         Mengetahui akibat-akibat vasektomi.
·         Umur calon tidak kurang dari 30 tahun
·         Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
·         Pasangan suami-istri telah mempunyai anak minimal dua orang, dan anak paling kecil harus sudah berumur diatas dua tahun.
G.     Yang Sebaiknya Tidak Mrenjalani Vasektomi (MOP)
1. Infeksi kulit di sekitar kemaluan
2. Menderita kencing manis
3. Hidrokel atau varikokel besar
4. Hernia inguinalis
5. Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansi
H.     Waktu Pelaksanaan Vasektomi (MOP)
1.      Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan faktor kesehatan
2.      Istri beresiko tinggi
I.    Persiapan Sebelum Tindakan Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah :
1.      Tidur dan istirahat cukup
2.      Mandi dan membersihkan daerah sekitar kemaluan
3.      Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
4.      Dating ke klinik tempat operasi dengan pengantar
5.      Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang di tanda tangani atau cap jempol

J.    Teknik Vasektomi
Vasektomi merupakan operasi kecil dan merupakan operasi yang lebih ringan dari pada sunat/khitanan pada pria. Bekas operasi hanya berupa satu luka di tengah atau luka kecil di kanan kiri kantong zakar (kantung buah pelir) atau scrotum. Vasektomi berguna untuk menghalangi transport spermatozoa (sel mani) di pipa-pipa sel mani pria (saluran mani pria
 Mula- mula kulit skrotum di daerah operasi di suci hamakan. Kemudian dialkukan anastesi likal dengan larutan xilokain. Anastesi dilakukan di kulit skrotum dan jaringan sekitarnya bagian atas, dan pada jarinagan sekitar vas deferens. Vas dicari dan setalah ditentukan lokasinya, di pegang sedekat mungkin dibawah kulit skrotum. Setelah itu di lakukan sayatan pada kulit skrotum seitar 0,5 sampai 1 cm di dekat tempat vas deferens. Setelah vas deferens kelihatan, di jepit dan dikeuarkan dari sayatan (harus dioyakinkan betul, bahwa memang vas yang dikeluluarkan), vas di potong sepanjang 1 sampai 2 cm dan kedua ujungnya diikat, setelah kulit dijahit, tindakan diulang pada sebelah yang lain.
 Seseorang yang telah mengalami vasektomi baru dapat dikatakan betul-betul steril jika telah mengalami 8 samapi 12 ejakulasi setelah vasektomi.
Oleh karena itu sebelum hal tersebut di atas tercapaimengalami vasektomi baru dapat dikatakan betul-betul steril jika telah mengalami 8 samapi 12 ejakulasi setelah vasektomi.
Oleh karena itu sebelum hal tersebut di atas tercapai,yang bersangkutan dianjurkan pada koitus memakai cara kontrasepsi lain.
    K.    Evektifitas vasektomi
Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif. Angka kegagalan biasanya kurang dari 0,1%-0,15% pada tahun pertama pemakaian prosedur Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) dilakukan dengan anestesi local dan akses terhadap vas mudah diperoleh, maka prosedur ini lebih aman dibandingkan teknik kontrasepsi mantap wanita (BKKBN dalam Afrinossa, 2009).
Adapun evektifitas vasektomi antara lain:
1.      Angka kegagalan: 0-2,2%, umumnya < 1%.
2.      Kegagalan vasektomi umumnya disebabkan oleh:
o   Sangga yang tidak terlindung sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa.
o   Rekanalisasi spontan dari vas deferens, umumnyaterjadi setelah pembentukan granuloma spermatozoa.
o   Pemotongan dan oklusi struktur jarinagan lain selama operasi.
o   Jarang: duplikasi congenital dari vas deferens (terdapat lebih dari 1 vas deferens pada satu sisi) (Hartanto, 1994).

Cara Pemasangan MOP
Mula-mula kulit skrotum di daerah operasi dibersihkan. Kemudian dilakukan anastesia local dengan larutan xilokain. Anastesia dilakukan di kulit skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas, dan pada jaringan di sekitar vas deferens. Vas dicari dan stelah ditentukan lokasinya, dipegang sedekat mungkin di bawah kulit skrotum. Setelah itu, dilakukan sayatan pada kulit skrotum sepanjang 0,5 – 1 cm di dekat tempat vas deferens. Setelah vas kelihatan, dijepit dan dikeluarkan dari sayatan ( harus diyakinkan bahwa vas yang dikeluarkan itu ), vas dipotong sepanjang 1 – 2 cm dan kedua ujungnya diikat. Setelah kulit dijahit, tindakan diulangi pada sebelah yang lain.


Persiapan Pre-Operatif Vasektomi
o   Klien sebaiknya mandi serta menggunakan pakaian yang bersih dan longgar sebelum mengunjungi klinik.bila klien tidak cukup waktu untuk mandi,klien dianjurkan untuk membersihkan daerah skrotum dan inguinal/lipat paha sebelum masuk ke ruang tindakan.
o   Klien dianjurkan untuk membawa celana khusus untuk menyangga skrotum.
o   Rambut pubis cukup digunting pendek bila menutupi daerah operasi.
o   Cuci/bersihkan daerah operasi dengan sabun dan air kemudian ulangi sekali lagi dengan larutan antiseptic atau langsung diberi antiseptic (povidon iodin).
o   Bila dipergunakan larutan povidon Iodin seperti Betadin,tunggu 1 atau 2 menit hingga yodium bebas yang terlepas dapat membunuh mikroorganisme (Hartanto, 1994)
 Anestesi local:
o   Dipakai anestesi local karena murah dan lebih aman, misalnya Lidocine 1-2% sebanyak 1-5 cc atau sejenis
o   Kadang-kadang anestesi local dicampur dengan adrenalin, dengan maksud mengurangi perdarahan. IPPF tidak menganjurkan kombinasi tersebut karena adrenalin dapat menyebabkan iskemia dan rasa sakit post-operatif yang berkepanjangan. Penyuntikan steroid untuk mencegah pembengkakan post-operatif juga tidak dianjurkan.
o   Jangka menyuntikan anestesi local langsung ke dalam vas deferens, karena mungkin dapat merusak vena plexus pampini form.
o   Bila calon akseptor mengalami rasa takut atas kegelisahan, dapat diberikan tranquilizer atau sedative, per oral atau suntikan (Hartanto, 1994).
 Anestesi Umum mungkin perlu dipertimbangkan pada kasus-kasus:
o   Adanya luka parut daerah inguinal atau scrotum yang sangat tebal.
o   Kelainan intra-scrotal seperti hydrocele, varicocele.
o   Alergi terhadap anestesi local (Hartanto, 1994).
5.      Prosedur Tindakan
a. Vasektomi Metode Standar
            Prosedur vasektomi meliputi beberapa langkah tindakan:s
1.         identifikasi dan isolasi vas deferens.
a.       Kedua vas deferens merupakan struktur paling padat di daerah mid-scrotum, tidak berpulsasi (berbeda dengan pembuluh darah)
b.      Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam identifikasi dan isolasi vas deferens seperti pada keadaan-keadaan:
§  Kulit scrotum tebal
§  Vas deferens yang sangat tipis
§  Spermatic cord yang tebal
§  Testis yang tidak turun
c.       Kedua vas deferens harus diidentifikasi sebelum meneruskan prosedur vasektomi
d.      Dilakukan immobilisasi vas deferens diantara ibu jari dan jari telunjuk atau dengan memakai klem
e.       Dilakukan penyuntikan anestesi lokal
2.         insisi scrotum
a.    vas deferens yang telah di immobilisasi didepan scrotum hanya ditutupi oleh otot dartos dan kulit scrotum.
b.    Insisi, horizontal atau vertical
3.         memisahkan lapisan-lapisan superficial dari jaringan-jaringan sehingga vas deferens dapat di isolasi.
4.         oklusi vas deferens
a.    umumnya dilakukan pemotongan/reseksi suatu segmen dari kedua vas deferens (1-3 cm), yang harus dilakukan jauh dari epididimis.
b.    Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong dapat ditutup dengan:
·         Ligasi
·         Dapat dilakukan dengan chromic catgut (ini yang paling sering dilakukan)
·         Dapat pula dengan benang yang tidak diserap (silk), tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan iritasi jaringan atau granuloma.
·         Ligasi tidak boleh dilakukan terlalu kuat sampai memotong vas deferens, karena dapat menyebabkan spermatozoa merembes ke jarinag sekitarnya dan terjadi granuloma.
·         Untuk mencegah kedua ujung vas deferens agar tidak menyambung kembali (rekanalisasi), ujung vas deferens dapat dilipat kebelakang lalu diikatkan/dijahitkan pada dirinya sendiri, atau fascia dari vas deferens dapat ditutupkan diatas satu ujung sehin gga terdapat satu barrier dari jaringan fascia, atau ujung vas deferens ditanamkan ke dalam jaringan fascia.
o       Keuntungan clips:
Ø  Lebih cepat dibandingkan ligasi
Ø  Lebih mudah memperhitungkan tekanan yang diperlukan untuk aplikasi dibandingkan dengan ligasi.
Ø  Tantalum, bahan clips, tidak diserap dan biologisnert.
Ø   Potensi reversibilitas besar.   
o       Umumnya dipasang 2-3 clips pada masing-masing vas deferens.
5.         penutupan luka insisi
a.     dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap.
b.    Pada insisi 1cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut, cukup ditutup dengan plester saja
b.         Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
       Prosedur VTP: (Hartanto, 1994).
1)     Persiapan pre-operatif:
a.    Cukur rambut pubis, untuk lebih menjamin sterilitas.
b.   Tidak perlu puasa sebelumnya.
2)    Mencari, mengenal dan fiksasi vas deferens, kemudian dijepitdengan klem khusus yang ujungnya berbentuk tang catut. Lalu disuntikan anestesi local.
3)   Dilakukan penusukan pada garis tengahscroyum dengan alat berujung bengkok dan tajam untuk membuat luka kecil, yang kemudian dilebarkan sekitar 0,5 cm. akan terlihat vas deferens yang liat dan keras seperti kawat baja. Selaput pembungkus vas deferens dibuka secara hati-hati. Setelah pembungkus vas deferens disisihkan ke tepi, akan tampak jelas saluran sperma (vas deferens) yang berwarna putih mengkilap bagai mutiara.
4)  Selanjutnya dilakukan oklusi vas deferens dengan ligasi + reseksi suatu segmen vas deferens.
5)    Penutupan luka operasi.
6.      Perawatan Post Operatif vasektomi
            Perawatan post operatif Vasektomi juga minim saja:
1.      istirahat 1-2 jam di klinik.
2.      menghindari pekerjaan berat selama 2-3 hari
3.      kompres dingin/es pada scrotum
4.      analgetika
5.      memakai penunjang scrotum (scrotal support) selama 7-8 hari.
6.      luka operasi jangan kena air selama 24 jam.
7.      sanggama dapat dilakukan secepatnya saat pria sudah menghendaki dan tidak terasa mengganggu.
7.  Perawatan dan Pemeriksaan Pasca Bedah vasektomi.
Setiap pasca tindakan pembedahan betapapun kecilnya memerlukan perawatan dan pemeriksaan lanjutan. Pada pascatindak bedah vasektomi dianjurkan dilakukan hal – hal sebagai berikut:
a.       Pertahankan band aid selama 3 hari
b.      Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik atau digaruk.
c.       Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari luka boleh dicuci dengan sabun dan air.
d.      Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering.
e.       Jika ada nyeri, berikan 1-2 tablet analgetik seperti paracetamol atau ibuprofen setiap 4-5 jam.
f.       Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk 3 hari.
g.      Boleh berssanggama sesudah hari ke 2-3. Namun untuk mencegah kehamilan, pakailah kondom atau cara kontrasepsi lain selama 3 bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali.
h.      Periksa semen 3  bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi (Saifuddin, 2002)..
Tata cara pelayanan Vasektomi.
a) Pra Operasi 
Dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui indikasi, kontraindikasi dll yang diperlukan untuk
kepentingan calon akseptor. Jika ditemukan keadaan yang merupakan kontraindikasi atau
kemungkinan menyebabkan adanya penyulit atau dampak samping lain, pelayanan kontrasepsi mantap harus ditunda.
b) Tahap Operasi. 
Dikenal 3 macam tehnik vasektomi, yaitu vasektomi konvensional (dengan pisau),vasektomi
tanpa  pisau dan vas oklusi. 
c) Tahap pasca operasi.
Pada umumnya apabila tindakan medis kontap pria dilakukan secara benar, keberhasilannya amat tinggi yakni sebesar 99%. Artinya 99 dari 100 persen vasektomi terjamin untuk tidak mempunyai keturunan lagi. Adanya kegagalan dimungkinkan karena rekanalisasi spontan.
Vasektomi dianggap gagal bila : 
1.      Pada analisa sperma setelah 3 bulan pasca vasektomi atau setelah 10 - 15 kali ejakulasi masih dijumpai spermatozoa. 
2.      Istri (pasangan) hamil.
Keluhan dan penyulit yang mungkin terjadi. 
Apabila operasi dilakukan dengan baik dan benar, jarng ditemukan keluhan ataupun penyulit yang berarti. Karena tingkat pemahaman masyarakat memang ditemukan beberapa keluhan yang apabila diteliti secara mendalam tidak ada hubungannya dengan tindakan vasektomi, misalnya : 
1) Impotensi. 
Dari pelbagai penelitian telah dibuktikan bahwa vasektomi tidak menimbulkan impotensi. Malah pada beberapa pasangan, sering ditemukan hasrat birahi ini malah makin bertambah setelah vasektomi.
2) Gemuk. 
Pelbagai penelitian membuktikan pula bahwa tidak benar karena vasektomi akseptor akan
bertambah gemuk. Vasektomi tidak sama dengan kebiri, dan karena itu tidak terjadi perubahan hormonal. 
I.       Perawatan Setelah Tindakan Vasektomi (MOP)
1.      Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
2.      Jagalah kebersihan dengan membersihkan diri secara teratur dan jaga agar luka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran.
3.      Makanlah obat yang diberi dokter secara teratur sesuai petunjuk
4.      Pakailah celana dalam kering dan janagn lupa menggantinya setiap hari
5.      Janganlah bersenggama jika luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual setelah tujuh hari setelah operasi. Bila isteri tidak menggunakan alat kontrasepsi, senggama dilakukan dengan memakai kondom sampai 3 bulan setelah operasi.
J.         Keuntungan Vasektomi
Ø  Tidak ada mortalitas (kematian) 
Ø  Morbiditas (akibat sakit) kecil sekali. 
Ø  Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit. 
Ø  Dilakukan anaestesi lokal. 
Ø  Ada kepastian bahwa cara ini efektip (kemungkinan gagal tidak ada) karena dapat dichek
   kepastian di Laboratorium. 
Ø  Tidak mengganggu hubungan sex selanjutnya dan juga jumlah cairan yang
Ø  Tidak banyak memerlukan biaya. Yang penting adalah persetujuan dari istri.
Ø  Tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental
Ø  Tidak menggangu libido seksualitas
Ø  Dapat dilakukan secara poliklinis
Ø  Sangat efektif dan permanen
Ø  Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Ø  Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
Ø  Tindakan bedah yang aman dan sederhana
K. Kelemahan. 
Ø  Harus dilakukan pembedahan. 
Ø  Masih dimungkinkan ada komplikasi ringan. 
Ø  Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril permanen, pada vasektomi masih  harus menunggu beberapa hari, minggu atau bulanan sampai sel mani menjadi negatif. 

Ø  Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar